alt text

Tab number #1

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #1
alt text

Tab number #2

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #2
alt text

Tab number #3

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #3
alt text

Tab number #4

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #5

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #6

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #7

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #8

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4

LYRIC LAGU MARS PMI DAN PMR

  • Sabtu, 04 Juni 2011
  • by
  • PMR MTs NURUL HUDA MUNJUL MUNJUL
  • Mars Palang Merah Indonesia

    Lirik "Mars PMI"

    Palang Merah Indonesia
    Sumber kasih umat manusia
    Warisan luhur, nusa dan bangsa
    Wujud nyata pengayom Pancasila

    Gerak juangnya keseluruh nusa
    Mendarmakan bhakti bagi ampera
    Tunaikan tugas suci tujuan PMI
    Di Persada Bunda Pertiwi

    Untuk umat manusia
    Di seluruh dunia
    PMI menghantarkan jasa

    Lagu yang pertama kali dikumandangkan tahun 1967 ini adalah ciptaan Mochtar H. S. yang adalah seorang tokoh PMI yang terkemuka waktu itu. Lagu ini juga menandai pembentukan Palang Merah Remaja (PMR) Kudus. PMR Kudus merupakan yang kedua di Indonesia setelah Bandung. Bisa dibayangkan, PMI Kudus pada masa itu adalah cabang terkemuka di Indonesia.


    Mars Palang Merah Remaja

    Lirik "Bhakti PMR"

    Palang Merah Remaja Indonesia warga Palang Merah sedunia
    Berjuang berbakti penuh kasih sayang untuk rakyat semua
    Bekerja dengan rela tulus ikhlas untuk yang tertimpa sengsara
    Puji dan puja tidak dikejar… mengabdi tuk sesama…

    Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
    Abdi rakyat sedunia luhur budinya
    Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
    Abdi rakyat sedunia mulya citanya
    Read More...

    Prinsip Dasar P3K

  • Jumat, 31 Desember 2010
  • by
  • PMR MTs NURUL HUDA MUNJUL MUNJUL



  • 1.      Pengertian P3K
    P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah : Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ketempart rujukan (dokter/puskesmas, rumah sakit).
    2.      Tujuan P3K
    1. Mencegah cidera bertambah parah
    b.        - Mencegah Maut
    - Mencegah/mengurangi pendarahan
    - Meringankan rasa nyeri
    1. Menunjang usaha penyembuhan
    3.      Kapan Dan Dimana Kecelakaan Dapat Terjadi ?
    a.         Kecelakaan dapat terjadi pada setiap orang : Peria, wnita, bayi, anak-anak, orang dewasa, orang tua .
    b.        Kecelakaan dapat terjadi setiap saat : Pagi, siang, sore, malam hari.
    c.         Kecelakaan dapat terjadi dimana saja : Di rumah, di sekolah, tempat kerja, lalu lintas, di tempat rekreasi Dan lain-lain
    4.      Siapa Dapat Memberikan P3K ?
    Yang paling tepat pertolongan pertama pada kecelakaan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Namun dalam kejadian kecelakaan belum tentu ada tenaga kesehatan ditempat kejadian. Dengan demikian orang yang terdekat dengan korban terpanggil untuk memberikan pertolongan. Oleh karena nasib korban selanjutnya ditentukan oleh pertolongan pertama itu. Maka penolong harus dibekali pengetahuan P3K.
    5.      Pedoman Yang Harus Dipegang Oleh Pelaku P3K
    P     = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dulu sebelum bertindak.
    A     = Amankan korban dari ganguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
    T     = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tau bahwa di tempat itu ada kecelakaan.
    U     = Usahakan menghubungi ambulanc, dokter, rumahsakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat).
    T     = Tindakan pertolongan terhadap korban  dalam urutan yang paling tepat.
    6.      Peralatan PP3K
    Prtolongan yang cepat dan tepat tidak selalu memerlukan alat yang mahal dan modern. Tiap penolong harus dapat bekerja dengan bahan yang ada (Improvisasi).
    a)      Bahan yang minimal harus tersedia :
    1.     Bahan untuk membersihkan tangan misalnna : Sabun, alkohol
    2.     Obat untuk mencuci luka misalnya Air bersih, boorwater Povidone Iodine.
    3.     Obat utk mengurangi rasa nyeri misalnya Parasetamol
    4.     Bahan untuk menyadarkan misalnya Amonika, Eau de cologne
    b)      Alat minimal yang tersedia :
    1.     Pembalut cepat
    2.     Pembalut gulung
    3.     Pembalut segitiga
    4.     Kapas
    5.     Plester
    6.     Kasa seteril
    7.     Gunting
    8.     Pinset
    7.      Pelaksanaan P3K
    a.       Dalam pertolongan P3K pelaku bertindak dengan cepat dan cepat namun tanpa mengabaikan prinsip PATUT. Tiap korban perlu diperhatikan/diperiksa.
    b.       Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan :
    1. Periksa Kesadaran : Apa korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh.
    Ancaman maut diatasi dengan menghilangkan penyebab ganguan kesadaran, istirahat dan menentramkan korban yang gelisah. Bila korban tidak sadar selam 30 menit ia harus dibawa ke dokter atau puskesmas/rumahsakit.
    2.   Periksa Pernapasan : Apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur. Amati korban
    Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan saluran pernapasan. Jika pernapasan berhenti maka harus dilakukan pernapasan buatan.
    3.   Periksa Tanda-Tanda Perdarahan Dan Peredaran Darah : Apakah teraba denyut jantung ?
    Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perarahan.
    4.   Periksa Keadaan Lokal (Patah Tulang, Luka) Dan Perhatikan Keluhan :
    Tanyakan kekorban apa ada nyeri, linu, sakit?
    Minta tunjukan yang nyeri.
    Apabila ada luka, harus dilihat juga apakah ada luka lain, beritahu juga korban bahwa ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap.
    8.      Pengetahuan Dasar Tubuh Manusia
    a.       Pengetahuan dasar tubuh manusia merupakan keharusan mutlak bagi tiap pelaku. Dengan bekal pengetahuan tersebut tidndakan P3K dapat dilakukan secara tepat dan bertanggung jawab.
    b.       Tubuh manusia terdiri atas :
    1. Bagian Keras :
    Yaitu kerangka yang terdiri dari rangkayan tulang belulang yang dibagi atas :
    a.   Tengkorak Terdiri Dari :
    1. Tengkorak Otak             (kepala bagian atas dan belakang)
    2. Tengkorak Muka            (kepala bagian muka)
    3. Dasar tengkorak             (Kepala bagian dasar)
    b.   Batang Tubuh Terdiri Dari :
    1. Tulang Belakang            (ada 33 ruas)
    2. Sangkar Dada                  (terdiri dari 12 pasang tulang iga, tulang dada dan 12 ruas tulang belakang)
    3. Pundak                             (terdiri dari 2 tulang belikat dan 2 tulang selangka)
    4. Kerangka Pinggul           (terdiri dari tulang pinggul dan 3 rusuk tulang belakang)
    c.   Anggota Gerak Terdiri Dari :
    1. Tulang tangan atas
    2. Tulang pengumpil
    3. Tulang hasta
    4. Tulang pergelangan tangan
    5. Tulang telapak tangan
    6. Tulang ruas jari tangan
    d.   Anggota Gerak Bawah Yang Terdiri Dari :
    1. Tulang Paha
    2. Tempurung Lutut
    3. Tulang Kering
    4. Tulang Betis
    5. Tulang Pergelanagn Kaki
    6. Tulang Telapak Kaki
    7. Tulang Ruas Jari Kaki
    2. Bagian Lunak :
    ·       Orga Antara Lain :
    1. Otak                              2. Jantung
    3. Paru-paru                     4. Hati
    5. Lambung                      6. Usus
    7. limpa                            8. Ginjal
    9. Alat kelamin

    b.  Sistim Peredaran Darah
    Darah dipompa oleh jantung keseluruh bagian tubuh dengan peredaran sebagai berikut :
    Jantung – Pembuluh Nadi – Pembulu Rambut – Keseluruh Tubuh – Pembuluh Balik – Kembali Kejantung.
    c.   Sistem Syaraf :
    Bagian terpenitng dari system syaraf adalah :
    1.     Otak
    Terletak dalam rongga tengkorak langsung diatas dasar tengkorak. Otak dilindungi oleh selaput otak yang berisi cairan yng ikut membantu mengatasi benturan pada kepala.
    2.     Sumsum tulang belakang
    Merupakan perpanjangan dari otak yang terletak dalam saluran yang terbentuk oleh ruas tulang belakang. Alat ini adalah kumpulan serabut syaraf dan jaringan sel syaraf.
    3.     Serabut Syaraf
    Merupakan serabut yang terpencar dari otak dan sumsum tulang belakang serta berjalan kesemua tempat di badan. Ada yang berguna untuk menggerakan otot dan ada yang berguna sebagai alat perasa disamping itu ada pula syaraf yang langsung keluar dari otak dan berhubungan dengan panca indera dan alat dalam rongga dada serta rongga perut.
    Read More...

    SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA

  • Rabu, 22 Desember 2010
  • by
  • PMR MTs NURUL HUDA MUNJUL MUNJUL

  • Di negara kita Indonesia, jauh sebelum jaman reolusi organisasi palang merah sudah ada, namun tentunya bukan palang merah Indonesia melainkan perhimpunan palang merah Hindia Belanda secara kronologisnya dapat kami jelaskan sebagai berikut :
    Pada tahun 1870, pemerintah Hindia Belanda telah membentuk organisasi palang merah, yang dipimpin oleh bangsa Belanda sendiri dengan nama Nederlandsch Roode Kruis Afdeling Indonesia (NERKAI). Alasan peraktisnya bahwa bangsa Indonesia tidak akan mampu memimpin organisasi ini dan alasan politisnya ialah takut disainggi, namun putra-putra Indonesia berhasrat dan selalu berusaha untuk mempuyai organisasi palang merah yang dipimpin oleh bangsa sendiri.
    Pada tahun 1939, dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan tampil dengan gagasan yang mulia yaitu organisasi palang merah Hindia Belanda harus dipimpin oleh bangsa Indonesia.
    Tahun 1940, kedua orang tersebut dalam konferensi palang merah Hindi Belanda mengutarakan keinginannya itu namun di tolak.
    Pada tanggal 8 maret 1942 Indonesia diduduki Jepang kondisi sosial sangat menyedihkan karna efek dari perang dunia ke-II dan ruang gerak bangsa Indonesia semakin sempit, dan untuk sekian kalinya untuk memiliki organisasi palang merah sendiri dikemukakan dan di tolak. Sampai akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu.
    Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Pemerintah Indonesia sadar bahwa mungkin akan tmbul pertempuran-pertempuran, maka diambil persiapan-persiapan untuk itu.
    Pada tanggal 3 September 1945, peresiden RI mengeluarkan perintah untuk membentuk badan palang merah nasional (BPMN).
    Tanggal 5 september 1945, mentri kesehatan RI ditunjuk untuk melaksanakan itu, yang kemudian dr. Buntaran (Mentri kesehatan) membentuk panitia yang terdiri dari : dr. Muchtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (penulis) dan sebagai anggotanya : dr. Djoehana, dr. Marzuki, dan dr. Sitanala.
    Dan akhirnya pada tabggal 17 September 1945, panitia tersebut membentuk perhimpunan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dilantik oleh wakil presiden RI Drs. Moh. Hatta di Jl. Suryo no. 1 Jakarta. Dan Drs. Moh. Hatta menjadi ketua pengurus Umum
    Pada tanggal 16 Januari 1950, PMI disahkan oleh pemerintah RI dengan surat penetapan nomor 25/Keppres/50. juga pada tanggal 15 juni 1950, PMI diakui oleh KIPM melalui surat edaran no. 392 dan dan tanggal itu juga PMI menandatangani Konvensi Genova tahun 1949.
    Pada tanggal 16 Oktober 1958, PMI diterima menjadi anggota LIGA perhimpunan palang merah yang ke-68.
    Dan pada tanggal 10 September 1958, negara RI mengikuti seluruh Konvensi Genova 12 Agustus 1949 berdasarkan undang-undang  nomor 59/1958, lembaran negara no. 109/1958, memori dalam tambahan lembaran negara no. 1644.

    Latar Belakang
    Terbentuknya                                           Palang Merah Indonesia
    Tahun 1939
    Tahun 1940


    Tahun 1942
    Tahun 1944

    Tahun 1945
    17 Agustus
    03 September

    05 September


    17 September

    Tahun 1950
    16 Januari
    15 Juni
    16 Oktober

    Tahun 1958
    10 September
    Cita-cita mendirikan palang merah indonesia atas perakarsa :
    - Dr. RCL. SENDUKL
    - Dr. BAHDER DJOHAN
    Namun Cita-citanya di tolak pemerintah Belanda.
    Waktu penjajah jepang cita-cita untuk mendirikan PMI diungkapkan kembali oleh kedua tokoh tersebut. Namun ditolak kembali.


    Peroklamasi kemerdekaan RI.
    Perintah presiden RI kepada Dr. Boentaran Martoatmojo untuk membentuk PMI.
    Dr. Boentaran Martoatmojo membentuk panitia lima terdiri dari : Dr. Mardejoeki, Dr. Sitanala dan Dr. Djoehana dengan tugas mempersiapkan pembentukan PMI.
    PMI didirikan dengan ketua umum Drs. Moh. Hatta.


    Keputusan pemerintah RI No. 15 Tentang Pengesahan PMI.
    Pengakuan I.C.R.C terhadap PMI.
    PMI menjadi anggota LIGA P.M. No. 68


    Diterbitkan undang-undang  No. 59 tentang penandatanganan Konvensi Geneva oleh pemerintah RI dan PMI. 

    Read More...

    Sejarah Palang Merah Remaja

  • Kamis, 21 Oktober 2010
  • by
  • PMR MTs NURUL HUDA MUNJUL MUNJUL
  • SEJARAH
    PALANG MERAH REMAJA (PMR)
    Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
    Pada tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.
    Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia.
    Pendidikan dan pelatihan PMR
    Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.
    PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
    1.     Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
    2.     Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
    3.     Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
    4.     Remaja adalah kader relawan.
    5.     Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
    Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
    1.     Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
    2.     Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
    3.     Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
    4.     Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
    5.     Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.
    Jumbara
    Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara tingkat kabupaten, daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.
    Tribakti PMR
    dalam PMR ada tugas yang arus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009) tersebut adalah:
    1.     Meningkatkan keterampilan hidup sehat
    2.     Berkarya dan berbakti di masyarakat
    3.     Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

    Tingkatan PMR
    Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
    1.     PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau
    2.     PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit
    3.     PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning

    Prinsip dasar kepalangmerahan
    Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).

    1.     Kemanusiaan
    2.     Kesamaan
    3.     Kenetralan
    4.     Kemandirian
    5.     Kesukarelaan
    6.     Kesatuan
    7.     Kesemestaan

    Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.
    1.     Warga Negara Indonesia.
    2.     Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
    3.     Dapat membaca dan menulis.
    4.     Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
    5.     Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
    6.     Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
    7.     Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.
    1.     Meninggal dunia
    2.     Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.
    P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
    A : Amankan Korban
    T : Tandai tempat kejadian
    U : Usahakan panggil bantuan
    T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

    Mars Palang Merah Indonesia
    Palang Merah Indonesia
    Sumber kasih umat manusia
    warisan luhur nusa dan bangsa
    Wujud nyata mengayom Pancasila
    Gerak juangnya ke seluruh Nusa
    Mendharmakan bakti bagi ampera
    Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi
    untuk umat manusia di seluruh dunia
    PMI mengantarkan jasa
    Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:
    §  Fisik
    §  Mental
    §  Kreatifitas/Otak

    Pertolongan Pertama

    1.     Periksa kesadaran
    2.     Periksa pernapasan
    3.     Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
    4.     Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

    Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

    1.     Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
    2.     Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
    3.     Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
    4.     Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
    5.     Pembalut gulung
    6.     Mitela
    7.     Kapas
    8.     Plester
    9.     Kain kassa/ kain steril
    10. Gunting
    11. Pinset

    1.     Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
    2.     Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
    3.     Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban
    1.     Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
    2.     Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
    3.     Cara mengangkat korban sendiri

    Urutan apél
    Urutan apél yang digunakan dalam PMR
    1.     Pemimpin apél memasuki lapangan apél.
    2.     Pemimpin apél menyiapkan barisan.
    3.     Pembina apél memasuki lapangan apél.
    4.     Penghormatan kepada Pembina apél dipimpin oleh pemimpin apél.
    5.     Laporan pemimpin apél kepada pembina apél bahwa apél akan segera dimulai.
    6.     Pembacaan 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah Internasional.
    7.     Pembacaan Tribakti Palang Merah Remaja.
    8.     Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Palang Merah Indonesia.
    9.     Amanat Pembina, peserta diistirahatkan.
    10. Peserta disiapkan.
    11. Pembacaan doa.
    12. Laporan pemimpin apél kepada Pembina apél bahwa apél telah selesai.
    13. Penghormatan umum kepada Pembina apél.
    14. Pembina apél diperkenankan meninggalkan lapangan apél.
    15. Peserta dibubarkan.

    Petugas apél
    1.     Protokol
    2.     Pemimpin upacara
    3.     Petugas pembaca 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah Internasional
    4.     Petugas pembaca Tribakti Palang Merah Remaja
    5.     Petugas dirijen dalam menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan ‘Mars Palang Merah Indonesia’.
    Selain itu, juga dibutuhkan pembina dan peserta apél.


    Read More...